Insyaallah sebagaimana janji wita sebelumnya wita akan lanjut mengupas tuntas tentang bahasan sebelumnya... Tentang si anak bertipe visual...
Nah....Penasaran ga? (penasaran dong....ya?ya?ya? Hehehehe,,, maksa beudh ya...)
Kita lanjut ceritanya...
Minggu kemarin wita kembali datang untuk bantu ngajar di bimbel Al- Buruuj yang di malabar. Nah hari itu yang datang cuma 3 anak, karena yang lain pada izin pergi dengan orang tua masing-masing...
Seperti biasa kita belajar matematika. Hari itu bab "Bilangan Romawi", karna besok katanya mereka akan masuk ke bab itu, jadi mereka pengen belajar duluan.
Nah keanehan dimulai dari pas kuis2an tentang angka romawi yang dikasih sama Teh Ayu (mentor d cabang Malabar barengan wita...)
Tiba-tiba si anak A terlihat pucat...
Begini kronologisnya..
Teh Ayu : "Nah, sekarang teh ayu kasih waktu 5 menit buat ngapalin bilangan dasar angka romawi yahh... Abis itu kita tes...
*5 menit kemudian*
Teh Ayu : "Nah udah 5 menit coba "Anak B" angka romawinya 5??"
Anak B : "Emh... V!"
Teh Ayu : "Yak! Betul... Nah Coba "anak C" kalau 10??"
Anak B : "X !!!" *sambil nyilangin 2 jarinya bentuk huruf "X"*
Teh Ayu : "Pinterr.... Nah Coba anak A!! kalau 1??
Anak A : " I!!"
Wita : "Kalau 9 apa??"
Anak A : "Ehhh.....ehhhhmm..." *mikir*
Anak B : "Ehmm...X! sama I ! iya kan?!!"
Anak A : "Ehmmm...ehmm...."
Wita : "Iya,tapi... I nya ada dimana?? di depan atau dibelakang X??"
Anak A : "Eemmmhhh....emhh..." *mikir*
Anak C : "Di belakang!! Eh...eh... di depan!"
Anak B : "Iya! Iya!" *heboh*
Anak A : *bengong*
Begitu pun saat kita kasih soal ke-2 , ke-3, dan seterusnya si Anak A paling lambat di bandingkan yang lain saat di beri soal dengan menggunaan daya pikir (bukan daya hapal yaaa...). Wita langsung pikir "ada yang aneh sama nih bocah....". Pas wita pikir lagi dia selalu bingung ketika dikasih pertanyaan lisan sama kita.
Wita langsung minta buku dan pensil yang boleh dicoret-coret sama anak-anak. *Kita ngajar di kelas TK tapi gak ada alat tulisnya... *
Ayu heran, "buat apa wit??". Wita cuma nyengir,"Ada yang visual....sepertinya!". Ayu masih heran. Akhirnya wita minta izin untuk ngajar sama ayu. Wita coba ngasih contoh soal,kali ini wita tulis di kertas dan semua anak merhatiin. Si Anak A langsung serius merhatiin wita coba kasih pertanyaan, ternyata dia bisa ngerjain soal jauh lebih mudah dari sebelumnya.
"Ternyata benar, dia si anak visual..."
Memang agak lebih lama pemahamannya dengan anak lain yang audio - visual, mereka lebih cepat menjawab pertanyaan. Sedangkan si anak A harus di bawa ke "kotak hayal" alias harus kita jelasin ekstra clue-clue penyelesaian soal.
Yups.... itulah kisah tentang si anak visual, dia bukan bodoh, hanya perlu waktu yang lebih lama untuk pemahaman awal. Jika sudah paham, maka kemampuannya akan sama bahkan jauh lebih cepat dari teman-temannya. Kenapa wita tau??
Karena wita pun anak visual...
Demikian reportase hari ini, saya Roswita Puji Lestari melaporkan dari blog pribadi saya. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr Wb....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar