Sebenarnya aku ingin sekali ikut nonton di Planet Hollywood
bersama teman-temanku. Tetapi apa yang harus dikatakan, untuk ikut nonton
teman-teman segenk-ku ‘mewajibkan’ untuk membawa pasangan. Itu yang aku takutkan
sendirian malu sama teman-teman…Tapi, berpasangan pun sama siapa?!!
Sebenarnya sih ada, tapi aku malu
untuk mengajaknya nonton, karena dia baru saja menolakku. Tanpa sadar kemarin
aku mengutarakan isi hatiku padanya. Dengan santai diapun berkata,” Sorry Za,
tapi loe tahu kan gua baru aja putus ama cewek gua, and gua…………”, dengan segera
ku taruh jariku di bibirnya, sebagai tanda bahwa aku tahu kalimat selanjutnya.
“ Stt……, iya gua ngerti perasaan loe ko! Sorry ya, gua jadi nggak enak nih Tar
! Jangan marah ya! ”,Segeraku tersenyum padanya agar dia tidak terlalu merasa
bersalah, karena telah mengecewakanku.
Tak beberapa
lama setelah ia pergi, isak tangis yang telah lama kutahan pun tak bisa
kubendung lagi. Aku menangis di ruang kelas 8-8 yang sepi,sepi sekali hingga
mungkin tangis ini terdengar menggema di kelas yang hanya berpenghunikan diriku
seorang saja.
Dua bulan
kemudian terdengar gosip yang mengatakan bahwa Riza akan menembak
seorang cewek, begitu ku dengar cewek itu adalah teman dekatku sendiri, hatiku
pun hancur seketika. Bagaimana bisa sahabatku sendiri menjadi orang
ketiga dalam cintaku ini? , Bagaimana bisa Riza menyukai teman
dekatku, mengapa bukan orang lain? , Apakah mereka berdua sengaja ataukah hanya
kebetulan? , APAKAH SEMUA GOSIP ITU BENAR, ATAU HANYA BOHONG BELAKA?!!
Aku sempat
shock beberapa hari, nilai ulangan ku pun turun drastis hingga seluruh guru
menanyaiku! Akhirnya aku mengambil inisiatif untuk menumpahkan semua keluh
kesahku pada Sahrul, teman dekat Riza. Setelah ku ceritakan semua
Sahrul hanya mengatakan bahwa itu hanya gossip saja. Hatiku agak tenang
mendengarnya walaupun aku lebih senang kalau ia yang mengatakan sendiri
padaku.
Beginilah aku
dan Riza, HTS alias Hubungan Tanpa Status. Sebenarnya nama
asli Riza adalah M.Riza Fauzidan atau biasa disebut Riza, dan
nama asliku adalah Mentari Eka Cahyani. Dan sejak pertama bertemu kami
yang sangat menyukai dipanggilSayang memanggil diri kami dengan
panggilan “Riza” dan “Tari”. Pertama-tama teman-temanku Dira,
Thupy, dan Yunita tidak percaya kalau ia tidak menerimaku, karena
hubungan kami sangat dekat, bahkan ketika habis ditolak pun aku dan Riza sempat
tertawa dan bertengkar-bertengkaran. Tapi ya sudahlah, yang berlalu biarkan
berlalu......!
Sekarang
hubungan aku dan Riza malah lebih akrab dari dulu.Yang aku bingungkan adalah
sikap teman-teman Riza yang selalu memperhatikan aku. Bukannya aku GR
tapi memang begitu kok! Banyak temannya yang tidak aku kenal tetapi mereka
mengenal aku, bahkan mereka sangat terlihat ‘mengintai’ aku.
Seperti
kemarin ketika aku sedang menonton lomba basket antar sekolah, temannya (Riza
tahu kalau aku penakut) mengantarku hingga ku mendapat angkot (Kebetulan
aku pulang malam) dengan alasan mencari minum (Padahal di luar stadion ada kios
makanan) kan gak masuk akal!
Dan sikap
keluarganya yang agak lebih plus kepadaku. Huh,tau ah! Bingung aku
jadinya. Aku sudah bosan dengan HTS-ku ini.
Hore! Besok
udah memasuki bulan puasa. Aku bertekat ingin puasa tamat hingga akhir! Pada
hari ke-3 puasa, ada yang aneh dengan Riza.Dia yang setahuku berlainnan arah
pulangnya ia mulai suka pulang bareng denganku. Bahkan dia yang biasanya
bersikap tidak mengenalku jadi mulai dekat denganku.
Pada hari-hari
terakhir puasa (Sekolah libur sampai setelah Lebaran.) dia lebih sering menelepon
aku (Padahal biasanya aku yang menelepon dia!) alasannya sih nanyain tentang
Buku Rhamadan,Shalat Tarawih,Lebaran dimana,Udah punya baju lebaran apa
belum,Minta maaf sebelum Lebaranlah,disuruh ibunya silaturahmi lewat
teleponlah,pokoknya macam-macam deh! Dan ketika malam Takbiran aku menelepon
dia maksudnya sih mau Minta maaf sama dia ,ibunya ,ayahnya, dan kakaknya. Tapi
ibunya malah ngajak ngobrol!
Akhirnya!
Masuk sekolah juga soalnya, aku udah kangen sama dia and teman-temanku.
Begitu ketemu aku langsung pelukan ama Dira dan Thupy. Dan ketika ku bertemu
dengan Yunita, ia telah bergandengan tangan dengan Arya(Gebetan
Yunita,dan sebenarnya mereka berdua saling suka). Yunita pun bercerita mengapa
Arya bisa berada di sampingnya. Ternyata! Ketika waktu puasa Yunita menginap di
rumah Dira,yang kebetulan rumahnya dekat dengan rumah Arya. Dan Arya yang
kebetulan mengetahui bahwa Yunita menginap di rumah Dira dari Ivan
(Teman dekat Arya yang kebetulan pacarnya Dira), segera menyiapkan siasat untuk
menembak Yunita. Ternyata! Siasat Arya berhasil dan Yunita yang juga
mencintainya pun menerima Arya dengan senang hati!
Dan Thupy yang masih berada di sampingku pun turut gembira
mendengarnya! Dan ia pun bercerita bahwa ia telah menerima Ishar sebagai
pacarnya! Ternyata!
Aku yang
mendengar cerita itu pun sangat gembira mendengar teman-temanku sangat bahagia
( Thupy Tidak bercerita apa-apa karena ia dan pacarnya seperti biasa :LENGKET
SEPERTI PERMEN KARET!!)!
Sebenarnya
aku merasa iri pada mereka karena, hanya aku saja yang belum mempunyai
pasangan. Tapi biarlah yang pentingkan sekarang aku sudah bisa bertemu dengan
Riza lagi! Aku sedikit berharap kalau aku juga akan mengalami peristiwa
bahagia itu pada hari yang penuh berkah ini, tapi aku hanya bisa berdo’a
pada-Nya saja!
Tiba-tiba ada
yang menyentuh pundakku! Ical dan teman-teman Yang lainnya! Pada
saat itu aku hanya berharap Riza ada diantara mereka. Ternyata Ada! Yang
ada di belakang Sahrul dan Arya.”Met, lebaran ya Tar!”,ujar Arya,
Sahrul, dan Ical, berbarengan. Aku hanya berkata, ”O…,Iya!”, atau, ”Makasih”,
terkadang aku hanya tersenyum! Tiba-tiba Riza menghampiriku (Aku agak gugup juga,Lho!).Tapi
ia hanya berkata,”Rambut loe jadi dilurusin ya?!”.Aku dengan perasaan kecewa
hanya menjawab,”Iya, emang kenapa?”,dipadukan dengan senyum manisku,yang dapat
membuatnya agak tersipu.”Ah enggak apa-apa,kok?”,jawabnya singkat. Riza pun
turut mengucapkan selamat lebaran padaku akhirnya, dan ia pergi kembali
berkumpul bersama teman-temannya! Ternyata! Pada hari itu tiada yang istimewa
untukku.
Dua hari
kemudian ketika pulang sekolah, aku sendirian di dalam kelas Ber-sembilan
dengan teman-temanku mereka semua berpasang-pasangan hanya aku yang tidak,untuk
menghilangkan rasa jenuhku aku mengumpulkan semua Binder mereka dan aku
iseng untuk mengotak-atik isi binder mereka.
Ketika ku
mulai termenung dalam khayalku sendiri, sebuah bola basket melesat cepat
didepan mukaku, terpantul, dan berhenti tepat di depan mukaku, aku yang phobia
dengan bola pun ‘sedikit’ shock! Tapi kemudian teriakan Ical menyadarkan aku!
“Tar, bawa bolanya kemari!”, teriaknya dengan melambaikan tangan padaku. Dengan
langkah sedikit malas aku mengantar bola itu pada Ical, tapi kemudian ia malah
menarikku ke arah Riza. Aku langsung lemas begitu tau aku di tarik ke ara Riza.
Sepintas menyadari raut wajah yang tak pernah kulihat dari wajah Riza! Wajah
Serius!! Tiba-tiba terlintas di benakku “Mengapa Ical menarikku ke arah Riza?!”
dan “Ada apa dengan Riza?!Kenapa?!”.
Dari jauh kudapat melihat dengan
jelas Riza gelisah dan gugup banget saat itu. Degup jantungku semakin cepat
saja ketika ku telah berada tepat di depan Riza! Kemudian terasa sekali bahwa
sekolah ini menjadi hening seketika! Aku dan Riza sempat saling berpandangan.
Kami berpandangan lama! Lama………sekali, hingga kudapat melipat gerakan lambat
matanya saat berkedip.(Ih....lebay banget ya?!!)
“Eh,Tari kok belum
pulang?!”,ujarnya memecahkan keheningan.”Biasa, lagi main sama
teman-teman!”,ujarku agak gugup. “Ke kantin yuk! Anterin aku mau
jajan!”,ujarnya polos. Kami pun berjalan berdua meninggalkan teman-temannya
yang hanya duduk sambil tersenyum! Di kantin ia membelikanku minum dan ia pun
mulai membuka suara,”Tari, sorry sebenarnya tujuan aku ngajak kamu ke sini
untuk ngomong sama kamu.”,aku hanya menatapnya dengan tatapan ingin tahu. “Aku
ingin ngomong jujur sama kamu kalau
sebenarnya selama ini aku suka sama kamu, aku harap kamu ga’ marah sama
aku!”, ucapnya dengan nada penuh keyakinan.Ketika ku tatap wajahnya ku melihat
seberkas cahaya terang di dalam matanya.”Aku ga’ tau mau ngomong apa lagi yang
penting sekarang gua udah ngeluarin isi hati gua sama loe, dan sekarang gua
tunggu jawaban loe?!”,ujarnya lega. Aku yang kaget hanya dapat terdiam! Ternyata.....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar