#Reportase08 : Romantisme Ali dan Fatimah

Assalamu'alaikum....

Hehehehee.... pagi-pagi gini udah gak sabar buat reportasein apa yang wita liat pagi ini. Tadi pagi ada acara "khalifah" di trans tv. Pagi ini khalifah membahas tentang salah seorang sahabat yaitu "Ali bin Abi Thalib". Yang akan wita reportasein kali ini bukan tentang Ali dari kecil sampe gede tapi tentang "cinta dalam diamnya dengan Fatimah, putri Rasulullah".

"CINTA DALAM DIAM"

Wuihhhh kereenn banget yah kedengerannya?? Kalau di lagunya Ungu ada yang judulnya "Cinta dalam hati".

Tapi beda dengan lagu mellow galau layauuunya anak muda zaman sekarang....... Cinta dalam diamnya Ali ber buah manis ko..... ceritanya (sebagai mana yang diceritakan Ustad Budi Ashari) :

Saat itu ada salah seorang sahabat yang akan datang melamar Fatimah, saat itu juga salah seorang pembantu Rasulullah mendatangi Ali dan bertanya : "Hei Ali mengapa engkau tak datang kepada Rasulullah untuk melamar Fatimah??". Maka datanglah Ali kepada Rasulullah. Rasulullah bertanya,"Mengapa engkau kemari Ali?". Tapi Ali hanya terdiam tak mampu mengutarakan maksud kedatangannya sampai Rasulullah bertanya kembali,"Bukankah kau kemari untuk melamar Fatimah puteriku?". Ali pun lantas bersuara,"Tapi aku tidak memiliki apapun untuk dijadikan mahar Wahai Rasulullah...". Rasulullah un menjawab,"Bukankah aku pernah memberimu sebuah baju besi untuk berperang?? Jadikanlah itu sebagai mahar...". Akhirnya Ali dan Fatimah pun menikah.  

Wita juga pernah baca dan denger kalau sebelum Ali melamar Fatimah ada beberapa sahabat yang mencoba melamar Fatimah tapi setiap ada yang datang Fatimah hanya diam dan memberikan wajah sedih yang kemudian Rasulullah tolak lamarannya (Bagaimana cara menolaknya wita gak tau...maaf...). Baru ketika Ali yang datang terlihat wajah senang dari Fatimah, dan akhirnya Rasulullah menerima lamarannya seperti cerita di atas.

Keren banget kan ceritanya???!!!

Ada beberapa  hikmah yang SEHARUSNYA bisa kita ambil dalam cerita tersebut.

1) Saat kita menyerahkan cinta pada Sang Maha Pemilik Cinta, dan saat kita pasrahkan hati kepada Sang Maha Pembolak-balik Hati pasti  Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.

2) Betapa Rasulullah memudahkan syarat mahar untuk calon menantunya, tidak menuntut dengan harta dll, seperti kebanyakan orangtua zaman sekarang.

PAsti masih banyak hikmah yang seharusnya bisa kita petik dari kisah diatas.
Kita bahas lagi nanti yah.... Wita mau coba  nelesei deadline tulisan dulu....

Wassalamu'alaikum Wr Wb