Jumat, 25 Januari 2013

#FictionCorner02 : Ternyata!!


*Cerpen ini ditulis pas wita masih  SMP.... Check it out!!* MyEm0.Com 
            Sebenarnya aku ingin sekali ikut nonton di Planet Hollywood bersama teman-temanku. Tetapi apa yang harus dikatakan, untuk ikut nonton teman-teman segenk-ku ‘mewajibkan’ untuk membawa pasangan. Itu yang aku takutkan sendirian malu sama teman-teman…Tapi, berpasangan pun sama siapa?!!
Sebenarnya sih ada, tapi aku malu untuk mengajaknya nonton, karena dia baru saja menolakku. Tanpa sadar kemarin aku mengutarakan isi hatiku padanya. Dengan santai diapun berkata,” Sorry Za, tapi loe tahu kan gua baru aja putus ama cewek gua, and gua…………”, dengan segera ku taruh jariku di bibirnya, sebagai tanda bahwa aku tahu kalimat selanjutnya. “ Stt……, iya gua ngerti perasaan loe ko! Sorry ya, gua jadi nggak enak nih Tar ! Jangan marah ya! ”,Segeraku tersenyum padanya agar dia tidak terlalu merasa bersalah, karena telah mengecewakanku.
Tak beberapa lama setelah ia pergi, isak tangis yang telah lama kutahan pun tak bisa kubendung lagi. Aku menangis di ruang kelas 8-8 yang sepi,sepi sekali hingga mungkin tangis ini terdengar menggema di kelas yang hanya berpenghunikan diriku seorang saja.
Dua bulan kemudian terdengar gosip yang mengatakan bahwa Riza akan menembak seorang cewek, begitu ku dengar cewek itu adalah teman dekatku sendiri, hatiku pun hancur seketika. Bagaimana bisa sahabatku sendiri menjadi orang ketiga dalam cintaku ini? , Bagaimana bisa Riza menyukai teman dekatku, mengapa bukan orang lain? , Apakah mereka berdua sengaja ataukah hanya kebetulan? , APAKAH SEMUA GOSIP ITU BENAR, ATAU HANYA BOHONG BELAKA?!!
Aku sempat shock beberapa hari, nilai ulangan ku pun turun drastis hingga seluruh guru menanyaiku! Akhirnya aku mengambil inisiatif untuk menumpahkan semua keluh kesahku pada Sahrul, teman dekat Riza. Setelah ku ceritakan semua Sahrul hanya mengatakan bahwa itu hanya gossip saja. Hatiku agak tenang mendengarnya walaupun aku lebih senang kalau ia yang mengatakan sendiri padaku.
Beginilah aku dan Riza, HTS alias Hubungan Tanpa Status. Sebenarnya nama asli Riza adalah M.Riza Fauzidan atau biasa disebut Riza, dan nama asliku adalah Mentari Eka Cahyani. Dan sejak pertama bertemu kami yang sangat menyukai dipanggilSayang memanggil diri kami dengan panggilan “Riza” dan “Tari”. Pertama-tama teman-temanku Dira, Thupy, dan Yunita tidak percaya kalau ia tidak menerimaku, karena hubungan kami sangat dekat, bahkan ketika habis ditolak pun aku dan Riza sempat tertawa dan bertengkar-bertengkaran. Tapi ya sudahlah, yang berlalu biarkan berlalu......!
Sekarang hubungan aku dan Riza malah lebih akrab dari dulu.Yang aku bingungkan adalah sikap teman-teman Riza yang selalu memperhatikan aku. Bukannya aku GR tapi memang begitu kok! Banyak temannya yang tidak aku kenal tetapi mereka mengenal aku, bahkan mereka sangat terlihat ‘mengintai’ aku.
Seperti kemarin ketika aku sedang menonton lomba basket antar sekolah, temannya (Riza tahu kalau aku penakut) mengantarku hingga ku mendapat angkot (Kebetulan aku pulang malam) dengan alasan mencari minum (Padahal di luar stadion ada kios makanan) kan gak masuk akal!
Dan sikap keluarganya yang agak lebih plus kepadaku. Huh,tau ah! Bingung aku jadinya. Aku sudah bosan dengan HTS-ku ini.
Hore! Besok udah memasuki bulan puasa. Aku bertekat ingin puasa tamat hingga akhir! Pada hari ke-3 puasa, ada yang aneh dengan Riza.Dia yang setahuku berlainnan arah pulangnya ia mulai suka pulang bareng denganku. Bahkan dia yang biasanya bersikap tidak mengenalku jadi mulai dekat denganku.
Pada hari-hari terakhir puasa (Sekolah libur sampai setelah Lebaran.) dia lebih sering menelepon aku (Padahal biasanya aku yang menelepon dia!) alasannya sih nanyain tentang Buku Rhamadan,Shalat Tarawih,Lebaran dimana,Udah punya baju lebaran apa belum,Minta maaf sebelum Lebaranlah,disuruh ibunya silaturahmi lewat teleponlah,pokoknya macam-macam deh! Dan ketika malam Takbiran aku menelepon dia maksudnya sih mau Minta maaf sama dia ,ibunya ,ayahnya, dan kakaknya. Tapi ibunya malah ngajak ngobrol!
Akhirnya! Masuk sekolah juga soalnya, aku udah kangen sama dia and teman-temanku. Begitu ketemu aku langsung pelukan ama Dira dan Thupy. Dan ketika ku bertemu dengan Yunita, ia telah bergandengan tangan dengan Arya(Gebetan Yunita,dan sebenarnya mereka berdua saling suka). Yunita pun bercerita mengapa Arya bisa berada di sampingnya. Ternyata! Ketika waktu puasa Yunita menginap di rumah Dira,yang kebetulan rumahnya dekat dengan rumah Arya. Dan Arya yang kebetulan mengetahui bahwa Yunita menginap di rumah Dira dari Ivan (Teman dekat Arya yang kebetulan pacarnya Dira), segera menyiapkan siasat untuk menembak Yunita. Ternyata! Siasat Arya berhasil dan Yunita yang juga mencintainya pun menerima Arya dengan senang hati!
Dan Thupy yang masih berada di sampingku pun turut gembira mendengarnya! Dan ia pun bercerita bahwa ia telah menerima Ishar sebagai pacarnya! Ternyata!
Aku yang mendengar cerita itu pun sangat gembira mendengar teman-temanku sangat bahagia ( Thupy Tidak bercerita apa-apa karena ia dan pacarnya seperti biasa :LENGKET SEPERTI PERMEN KARET!!)!
Sebenarnya aku merasa iri pada mereka karena, hanya aku saja yang belum mempunyai pasangan. Tapi biarlah yang pentingkan sekarang aku sudah bisa bertemu dengan Riza lagi! Aku sedikit berharap kalau aku juga akan mengalami peristiwa bahagia itu pada hari yang penuh berkah ini, tapi aku hanya bisa berdo’a pada-Nya saja!
Tiba-tiba ada yang menyentuh pundakku! Ical dan teman-teman Yang lainnya! Pada saat itu aku hanya berharap Riza ada diantara mereka. Ternyata Ada! Yang ada di belakang Sahrul dan Arya.”Met, lebaran ya Tar!”,ujar Arya, Sahrul, dan Ical, berbarengan. Aku hanya berkata, ”O…,Iya!”, atau, ”Makasih”, terkadang aku hanya tersenyum! Tiba-tiba Riza  menghampiriku (Aku agak gugup juga,Lho!).Tapi ia hanya berkata,”Rambut loe jadi dilurusin ya?!”.Aku dengan perasaan kecewa hanya menjawab,”Iya, emang kenapa?”,dipadukan dengan senyum manisku,yang dapat membuatnya agak tersipu.”Ah enggak apa-apa,kok?”,jawabnya singkat. Riza pun turut mengucapkan selamat lebaran padaku akhirnya, dan ia pergi kembali berkumpul bersama teman-temannya! Ternyata! Pada hari itu tiada yang istimewa untukku.
Dua hari kemudian ketika pulang sekolah, aku sendirian di dalam kelas Ber-sembilan dengan teman-temanku mereka semua berpasang-pasangan hanya aku yang tidak,untuk menghilangkan rasa jenuhku aku mengumpulkan semua Binder mereka dan aku iseng untuk mengotak-atik isi binder mereka.
Ketika ku mulai termenung dalam khayalku sendiri, sebuah bola basket melesat cepat didepan mukaku, terpantul, dan berhenti tepat di depan mukaku, aku yang phobia dengan bola pun ‘sedikit’ shock! Tapi kemudian teriakan Ical menyadarkan aku! “Tar, bawa bolanya kemari!”, teriaknya dengan melambaikan tangan padaku. Dengan langkah sedikit malas aku mengantar bola itu pada Ical, tapi kemudian ia malah menarikku ke arah Riza. Aku langsung lemas begitu tau aku di tarik ke ara Riza. Sepintas menyadari raut wajah yang tak pernah kulihat dari wajah Riza! Wajah Serius!! Tiba-tiba terlintas di benakku “Mengapa Ical menarikku ke arah Riza?! dan “Ada apa dengan Riza?!Kenapa?!”.
Dari jauh kudapat melihat dengan jelas Riza gelisah dan gugup banget saat itu. Degup jantungku semakin cepat saja ketika ku telah berada tepat di depan Riza! Kemudian terasa sekali bahwa sekolah ini menjadi hening seketika! Aku dan Riza sempat saling berpandangan. Kami berpandangan lama! Lama………sekali, hingga kudapat melipat gerakan lambat matanya saat berkedip.(Ih....lebay banget ya?!!)
“Eh,Tari kok belum pulang?!”,ujarnya memecahkan keheningan.”Biasa, lagi main sama teman-teman!”,ujarku agak gugup. “Ke kantin yuk! Anterin aku mau jajan!”,ujarnya polos. Kami pun berjalan berdua meninggalkan teman-temannya yang hanya duduk sambil tersenyum! Di kantin ia membelikanku minum dan ia pun mulai membuka suara,”Tari, sorry sebenarnya tujuan aku ngajak kamu ke sini untuk ngomong sama kamu.”,aku hanya menatapnya dengan tatapan ingin tahu. “Aku ingin ngomong jujur sama kamu kalau  sebenarnya selama ini aku suka sama kamu, aku harap kamu ga’ marah sama aku!”, ucapnya dengan nada penuh keyakinan.Ketika ku tatap wajahnya ku melihat seberkas cahaya terang di dalam matanya.”Aku ga’ tau mau ngomong apa lagi yang penting sekarang gua udah ngeluarin isi hati gua sama loe, dan sekarang gua tunggu jawaban loe?!”,ujarnya lega. Aku yang kaget hanya dapat terdiam! Ternyata.....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar